Menu

Mode Gelap
Gempar, Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Emperan Toko Lahan Hutan di Temanggal Magelang Kebakaran

Pekalongan · 26 Sep 2024 09:49 WIB

Akademisi Sayangkan Peristiwa Kericuhan Pilkada Kabupaten Pekalongan


 Akademisi Sayangkan Peristiwa Kericuhan Pilkada Kabupaten Pekalongan Perbesar

Kajen- Peristiwa kericuhan yang terjadi saat kegiatan Rapat Pleno Terbuka Pengambilan Nomor Urut yang diadakan oleh KPU Kabupaten Pekalongan, Senin (23/9/2024) sangat disayangkan oleh beberapa pihak, terutama dari kalangan akademisi.

Kericuhan massa yang terjadi di depan Kantor KPU antara massa dari Pasangan Calon (Paslon) no 1 yakni Fadia-Sukirman dan Paslon no 2 Riswadi-Amin menyebabkan beberapa orang mengalami luka-luka akibat terkena lemparan batu, bahkan Paslon Fadia-Sukirman menjadi korban lemparan bambu.

Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kabupaten Pekalongan Nur Anafi, M.Pd.I menyayangkan hal tersebut menurutnya hal itu kurang etis. Untuk itu dirinya sebagai akademisi mendorong agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
“bagaimanapun kedua Paslon tersebut adalah aset yang berharga bagi Kabupaten Pekalongan sehingga harus dihargai dan diperlakukan dengan baik,” katanya, Kamis 26 September 2024.

Dirinya berharap, setelah kejadian tersebut, kedua paslon dapat menenangkan massanya masing-masing, agar Pilkada dapat berjalan damai dan aman. Karena dalam ajang kompetisi seperti Pilkada ini pasti ada yang menang dan kalah dan selayaknya hal itu dihormati bersama.

“Pilkada harus menjadi pembelajaran kita bersama, belajar berdemokrasi, termasuk belajar menghargai pendapat dan pilihan orang lain. Dan pilkada dijadikan ajang untuk saling mendekatkan satu sama lain serta kontestasi yang menyejukkan,” tambahnya yang juga Dosen di STAIKAP.

Nur Anafi juga meminta kepada aparat untuk mengusut tuntas oknum-oknum yang memicu kerusuhan, sehingga peristiwa tersebut menjadi terang benderang, termasuk motif oknum tersebut melemparkan bambu ke salah satu pasangan calon.
“dengan seperti itu diharapkan tidak terulang dikemudian hari, serta menjadi bahan edukasi kepada masyarakat bahwa tindakan seperti itu tidak etis untuk dilakukan. Apalagi Kabupaten Pekalongan dengan slogannya Kota Santri, banyak santri ada disini, bahkan sudah banyak berdiri Perguruan Tinggi,” paparnya.

Artikel ini telah dibaca 41 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Cegah Peredaran Miras, Polres Pekalongan Gelar Razia

29 September 2024 - 14:37 WIB

Anggota LSM atau Ormas Segel Lahan Dan Rumah Secara Sepihak, Warga Desa Limbangan Resah

31 August 2024 - 07:19 WIB

Safujianto Terpilih Jadi Ketua BPC Gapensi Kabupaten Pekalongan

28 August 2024 - 13:40 WIB

Pengurus KONI Kabupaten Pekalongan Masa Bakti 2024-2028 Resmi Dilantik

8 August 2024 - 11:12 WIB

Bahas Pelantikan, Koni Kabupaten Pekalongan Datangi Koni Provinsi

1 August 2024 - 23:40 WIB

Terima Berita Hoax Tanpa Klarifikasi Berujung Masuk Bui

13 July 2024 - 00:18 WIB

Trending di Pekalongan