Kota Pekalongan- Usai menyelipkan warisan budaya yang ada di kota Pekalongan melalui muatan lokal (mulok) batik, kini sesuai arahan dan inisiasi dari Kementerian Pendidikan. Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI, Dinas Pendidikan Kota Pekalongan melaunching kurikulum muatan lokal mitigasi bencana bagi pendidikan anak usia dini (PAUD) bertempat di aula Dinas Pendidikan setempat, Sabtu (2/12/2023).
Bunda PAUD Kota Pekalongan, Inggit Soraya mengatakan bahwa kota Pekalongan termasuk rawan bencana seperti banjir dan rob saat memasuki musim hujan hingga kebakaran ketika musim kemarau. Kurikulum mulok ini berisi tentang pencegahan bencana, bagaimana menyikapi saat terjadi bencana dan penanganan pasca bencana.
“Bencana yang disampaikan banyak tidak hanya kebakaran dan banjir, namun mereka dikenalkan bencana lain seperti gempa dan gunung meletus,” terangnya.
Adanya mulok ini diharapkan dapat membentuk pemahaman anak usia dini bahwa negara kita rawan bencana, memahami apa yang terjadi di lingkungan sekitar, bagaimana menjaga kelestarian lingkungan sesuai dengan arah kebijakan merdeka belajar.
Launching sekaligus sosialisasi ini diikuti sebanyak 156 satuan pendidikan dengan menghadirkan narasumber tim penyusun kurikulum,
“Harapannya anak-anak punya kepedulian terkait lingkungan sekitar, paling minimal mereka bisa menyelamatkan diri sendiri, ketika terjadi bencana dapat mencegah intervensinya tidak semakin parah,” sambungnya.